BASIS13, Kota Bandung -- Kritikan pedas dilontarkan Prof. Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama (UTama) menyikapi pernyataan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, bahwa TNI manunggal atau bersatu dengan rakyat sudah tidak relevan lagi.
Hal tersebut diutarakan Agus ketika diwawancarai oleh Nazwa Shihab, dimana salahsatu ungkapan Agus bahwa narasi-narasi mengenai rakyat dekat dengan TNI sudah tidak lagi. Kini rakyat dekat dengan presiden serta kepala daerah, karena perkembangan jaman.
Dicuplik dari majalansora.com, menanggapi hal tersebut Prof Obi mengatakan dengan tegas, bahwa Agus Widjojo tidak pantas sebagai Gubernur Lemhanas.
Menurutnya itu merupakan pernyataan sebagai opini, bukan sebagai intelektual seorang Gubernur Lemhanas yang notabene merupakan lembaga pendidikan, yang melahirkan calon pemimpin bangsa.
“Kalau ngomongnya asal-asalan seperti itu, maka itu sebuah opini. Bukan konstektual bukan juga sebagai undang-undang atau sebuah keputusan pemerintah,” kata Prof Obi, Rektor UTama yang jua Ketua Tim Promotor Megawati Soekarno Putri, Presiden RI ke-5, meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Unpad, Minggu (10/10/2021).
Seorang pejabat negara katanya, tidak bisa sembarangan mengeluarkan statemen bermakna politik seperti itu.
“Apalagi saya dengar yang bersangkutan akan jadi Dubes Filipina. Maka Presiden Jokowi selayaknya meninjau kembali penugasan yang bersangkutan. Bahkan DPR-RI Komisi 1 yang melakukan fit and propher test agar tidak meloloskan yang bersangkutan,”ungkapnya.
Terkait TNI apakah masih relevan manunggal dengan rakyat, kata Prof Obi bangsa yang besar merupakan bangsa yang tidak lupakan sejarah.
“TNI itu sejarahnya memang lahir dari rakyat. Kalau kita kemudian memisahkan posisi rakyat dengan TNI karena alasan perkembangan jaman, berarti kita memang melupakan sejarah. Kalau begitu bangsa ini akan hancur dan menjadi bangsa yang kecil,” katanya.